02 June 2020

Rasa Manis Lebaran


Hari ketiga lebaran lalu saya dan suami keluar rumah untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari terutama makanan dan sayuran. Berhubung warung-warung di sekitar rumah masih tutup semua, kami harus berbelanja ke supermarket di luar komplek perumahan.

Di perjalanan menuju supermarket  saya melihat beberapa penjual mainan dadakan, terutama boneka berbagai ukuran dan karakter. Hmm namanya juga lebaran ya, pikir saya, para penjual itu pasti menyasar anak-anak yang koceknya sedang tebal hehehe. Bagi sebagian besar anak-anak, lebaran adalah saat yang membahagiakan karena banyak kerabat yang memberi tunjangan hari raya alias angpau. Mau beli mainan yang mana saja silahkan, suka-suka kau lah yang penting uangnya cukupπŸ˜‰

Saya jadi mengingat masa kecil, memang selalu membeli mainan ya kalau punya uang lebaran?
Suamiku bilang kalau dia sih iya, biasanya lebaran itu saatnya untuk membeli mainan idaman. Tapi saya dan adik-adik sepertinya jarang sekali membeli mainan dari uang lebaran. Iya nggak? (colek Archie dan Ciutih kalo-kalo aja mereka baca blog ini)

Saya ingat, biasanya setiap lebaran kami mengunjungi Enin Aki di jalan Pangkur kawasan Turangga, Bandung serta Enin Aki di Gang Asem, Cimahi. Disana kami bertemu uwa, emang, bibi dan sepupu yang selalu memberi kami THR yang jumlahnya lumayan. Membuat hari itu menjadi hari paling kaya raya dalam satu tahun, yeaay πŸ’ƒ

Pulang dari rumah Enin Aki, biasanya saya dan adik-adik meminta bapak dan ibu mampir dulu ke Rumah Matahari Banceuy yang saat ini sudah almarhum alias tinggal kenangan. Di pintu masuknya ada toko yang sudah kami targetkan untuk dikunjungi jika suatu saat mempunyai uang. Kapan lagi kalau bukan pada saat lebaran πŸ˜„πŸ˜„

Ada yang bisa menebak toko apa itu? 
Bukan, bukan toko buku kokπŸ˜†
Kalau toko buku biasanya kami ke satu-satunya Gramedia di jalan Merdeka, atau Gunung Agung di gedung Palaguna, Alun-alun yang kini juga sudah tinggal sejarahnya saja.

Toko yang menjadi target kami itu adalaaah, Candy Land! 🍭🍬🍫
Toko ini menjual berbagai macam gula-gula, aneka jenis permen warna warni dalam berbagai bentuk dan ukuran. Mulai dari lolipop berukuran kecil sampai ukuran raksasa, permen berbentuk tongkat berwarna-warni, aromanis atau gula-gula kapas berbagai rasa, permen karet rasa buah, permen karet dalam tube seperti pasta gigi, permen jelly (dulu belum ada permen yuppy), permen berbentuk lipstik, permen kiloan, permen cokelat warna-warni dan maasih banyak lagi. Bahagia sekali rasanya saat mengunjungi toko permen itu. Dulu belum ada film Charlie and The Chocolate Company, tapi rasa bahagianya mungkin mendekati perasaan para pemenang yang bisa masuk ke pabrik Willy Wonka itu hahaha.

Setahu saya, toko itu yang paling lengkap menjual berbagai jenis permen yang unik-unik di Bandung. Sayangnya saat ini tempat yang penuh kenangan manis (literally) itu sudah tidak ada lagi. Tapi mungkin sekarang sudah banyak toko-toko permen lain yang serupa ya. 
Terimakasih Candy Land, sudah memberikan kenangan manis bagi masa kecil kami πŸ’–
Adakah yang dulu suka mampir ke Candy Land juga?













gambar dari sini

4 comments:

  1. Everyone missed their past Eids.Time changes day by day 😘

    ReplyDelete
    Replies
    1. Always memorable, thanks for read my blog Derya (I always knew it's you) πŸ’•

      Delete
  2. Jadi inget baru pertama kali beli lolipop yang gede banget dan makannya pun di emet2 ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa..dulu harganya berapa ya. Trus kita tau Candy Land kalo nggak salah dari Delia ya

      Delete