Akhir tahun lalu saya kembali membuka twitter (yang sudah
saya tinggalkan bertahun-tahun) dalam rangka memutuskan hubungan dengan
Indihome. Tau sendiri kan kalo tanya tanya via telepon biasanya lama dan
buang-buang pulsa sementara kalo mention di twitter biasanya langsung
ditanggapi. And it works gaess, per 31 Desember saya sudah resmi tidak lagi
berlangganan Indihome.
Dari situ saya jadi sering buka twitter lagi, karena
ternyata lebih irit dibandingkan instagram (yaiyalaaah) Well, good! sesuai lah dengan
misi ngirit saya di tahun 2020.
Ketika buka twitter biasanya saya membaca info
badminton, sepak bola lawas dan akun informatif seperti akun yang rutin
menginformasikan ketinggian Kali Cikeas Cileungsi. Kalo akun berita saya pilih
yang netral kaya tirto.id dan yang cepat seperti kumparan. Akun akun tendensius
berbau bongpret langsung saya unfollow, sementara akun teman dan kenalan yang
masih beraroma bongpret saya mute. Aman.
Sejak Januari mulai baca coronavirus yang terjadi di Wuhan,
China, namun hanya sekilas karena keburu kelelep berita banjir yang terjadi di
Jawa Barat, DKI dan Banten yang cukup fenomenal.
Bulan Februari, banjir datang lagi, berita coronavirus pun kembali
terlupakan. Tapi sedikit demi sedikit mulai muncul berita-berita yang cukup
mengkhawatirkan mengenai virus ini. Misalnya saja angka kasus di negara lain di
luar China yang mulai merangkak naik. Terutama di Italia dan Iran.
Maret, boom! Kasus pertama muncul di Indonesia. Memang tidak
mengherankan, ketika Indonesia masih zero case WHO dan negara asing sudah mewaspadai
kemunculan virus ini di Indonesia. Sayangnya kewaspadaan serupa tidak terlihat
di Indonesia sendiri… entah takabur entah santuy.
Selama bulan Maret saya cukup intens mengupdate akun twitter
seputar coronavirus. Awalnya untuk menambah pengetahuan dan informasi, tetapi
lama-lama setiap melihat update saya merasa sesak dan merasakan badan
menghangat. Bukan lebay tapi itu salah satu ciri psikosomatik, gangguan fisik
yang disebabkan kecemasan berlebih. Psikosomatik pun terjadi pada ibu, adik dan
teman-teman dekat saya. Oke demi kesehatan jiwa raga saya pun mengurangi akses
ke twitter…seperlunya saja.
Sejak pertengahan Maret, saya kembali memfokuskan diri ke
kesehatan diri dan keluarga. Tidak terlalu fokus ke berita berita coronavirus
namun tetap waspada. Cukup makan, minum dan istirahat, menambah porsi olahraga
dan berjemur di bawah sinar matahari, tidak lupa selalu cuci tangan dan meminimalkan
keluar rumah hanya untuk hal penting seperti berbelanja kebutuhan mingguan. (Setiap
keluar selalu menggunakan masker)
Ditengah kondisi seperti ini, salah satu hal yang menjadi
ujian bagi orangtua adalah aktivitas school from home anak-anak yang cukup
menguras energi. Media sosial pun menjadi media curhat hahaha.. dan pada pekan pertama
April ini sepertinya saya sudah mulai oleng.. may day may day hahaha. Saat ini
yang lebih dibutuhkan bukanlah hand sanitizer tapi sanity-zer alias bagaimana
caranya tetap sane atau menjaga kewarasan. Misalnya dengan baca buku, main game
dan nulis blog lagi kaya gini. Saya juga bersyukur punya grup kecil telegram
berisi kawan kawan sepenangungan yang bisa meringankan beban dengan saling
berbagi curhatan.. thanks ya prens I love you. Tak lupa suamiku baristaku
partnerku ngurusin anak-anak setiap hari (harus disebut dong)
Tetap semangat ya semuanya, tetap sabar, tetap sehat dan waras!
Aamiin
Catatan:
bongpret : cebong dan kampret pendukung abadi dua kubu pilpres tahun 2019 yang tidak bisa move on
Catatan:
bongpret : cebong dan kampret pendukung abadi dua kubu pilpres tahun 2019 yang tidak bisa move on
aku tau kok bongpret itu apa.. wkwkwk
ReplyDeleteSiapa tahu nanti kalo dibaca 10 tahun lagi udah pada lupa hahaha
DeleteDari semua sosmed, biasanya (anak blog) ujung2nya akan balik ke blog lagi.
ReplyDeleteNggak nyangka juga masih banyak yang ngeblog, kirain udah pada beralih ke vlog
DeleteSetuju nih, penting bgt si sanity zer ini, ayo kita bikin sendiri sanity zer nya, gak bakalan ada yg jual soalnya hahaha
ReplyDeleteIya bener, harus bikin sendiri ya 😁
Deleteİ agree you. Being at home teach us how to care ourselves,our family.We learn how we lucky before covid.We can take deep breath,go to market,go to my mom .We learn how to spend time at home
ReplyDeleteThank you for stopping by and leaving comment, Derya ;)
DeleteWe're gonna get through this 💪🏻
Atjeh Gayo bisa jadi sanity-zer gak ya
ReplyDeleteBisa banget atuh :)
Delete