18 November 2006

soliloqui

"Kita tidak hidup di masa lalu
atau masa depan,
tapi saat ini"


kalimat itu sepertinya harus kutempel di tembok kamar, dilayar handset atau semacamnya supaya terus diingatkan. kadang masa lalu membuat lupa dan terlena
keinginan masa depan juga sama saja,
tak jarang membuat lupa untuk menikmati waktu yang sedang terjadi, saat ini.


mungkin pikiranku mulai terkukung,
terjebak dalam kotak-kotak
tergiring ke sudut serba tak jelas
terseret dari keteguhan

tentu, perlu upaya dari dalam diri untuk menghindarinya
buka lebar-lebar pikiran, biarkan udara segar memasuki
memberinya cukup udara untuk bernafas

buang jauh semua pikiran negatif yang bisa menyeretmu ke labirin tanpa akhir



kontemplasi....
kata yang terdengar seperti angin segar

rutinitas yang kini semakin jarang kulakukan

kembalilah berbicara dengan diri dari hati ke hati
bisa jadi, itu sumber kekuatan yang dulu banyak kumilik
i

No comments:

Post a Comment