10 August 2006

pertanyaan itu.. (lagi?)

pertanyaan-pertanyaan yang sungguh sangat wajar sekali ditujukan kepada saya:
- udah isi belum (biasanya jawaban saya, udah..sering)
- kapan punya momongan
- lo lagi hamil ya.. (oops dapet ilham dari mana tuh, emangnya perut gw tambah enduts ye..)

ada yang memang beneran curious tapi tak jarang yang cuma basabasibelaka...
seperti kata bapakku; "mereka cuma ngerasa nggak enak aja kalo nggak nanya, padahal sebenernya banyak juga yang cuma sekadar bertanya tanpa ada maksud lebih. atau itu hanya salah satu ungkapan kepedulian.. kan dalam budaya kita ini biasanya nggak enak kalo nggak nanya. mungkin sebenarnya mereka tidak butuh jawaban, ignore dan lupa apa jawaban dari kita, jadinya nanya lagi nanya lagi... so take it easy lah" paparnya waktu saya bilang bosen juga lama-lama denger pertanyaan itu.

sekarang biasanya saya jawab, insya Allah baru diprogramkan tahun depan atas berbagai pertimbangan, doakan saja ya...

sebagian bereaksi:
- kenapa ditunda... nggak baik loh menolak rezeki
(uumm.. saya juga tidak bermaksud menolak rezeki kok)

- iya, yang tau kesiapan kan masing-masing pasangan itu sendiri
(yap akuuur.... ini pendapatnya Iin temen kuliah suamiku, thanks sister)

- kok nggak langsung punya anak sih... kalo siap nikah kan otomatis siap punya anak
(kata siapa ya...? nggak otomatis ah)

memangnya tujuan utama menikah itu punya anak?
itu kan salah satunya aja bro...masih banyak yang laen saya juga pengen lah punya baby.. pengen banget... liat yudi junior atau intan-intan kecil hihihi kayaknya lucu deh.
jadinya salah satu unek-unek itu saya tulis deh di pengantar laporan utama kemaren (aji mumpung nih..)

MERENCANAKAN kehamilan adalah hal penting dalam membangun keluarga. Kesiapan fisik dan mental seorang calon ibu diperlukan agar anak yang dilahirkan sehat dan berkualitas. Kesiapan itu terkait dengan usia, kondisi kesehatan calon ibu, jarak kelahiran satu dengan lainnya, dan jumlah anak. Karena itu, mengatur waktu yang tepat untuk kehamilan akan lebih menjamin keselamatan ibu dan bayi. Salah satu caranya dengan menggunakan kontrasepsi

psst.. emangnya lo nggak siap dimananya jek?
emangnya nggak tau ya.. gw ini kan terlalu muda hehehehehe.... (asal)

4 comments:

  1. tenang tan, sy mendukung dan mengerti betul alasan menunda
    tadinya kalau sy nikah cepat pun akan menunda punya anak karena tidak boleh cuti dulu
    wah wah tulisanmu ttg pernikahan bagus deh
    jadi pengen cepet2 halal euy hihihi kelamaan sih

    ReplyDelete
  2. hehehehe.. thanks saudara anon
    (ahh gw tau.. lo pemasok kontrasepsi gw kan dok, hehehe)
    tapi ironisnya salah satu orang yang bertanya seperti itu adalah akang-mu :P
    kalo gw jawab, dia malah bilang kok gw selalu sensi sih kalo ditanya hal seperti itu :P. sebenernya mah bukan sensi, melainkan boseeen....

    ReplyDelete
  3. sebuah pilihan dengan segala konsekuensinya ... tanpa mengabaikan campur tangan Sang Pengatur

    ReplyDelete
  4. yap, betul sekali.. manusia cuma bisa berusaha yang menentukan tentu Allah SWT

    ReplyDelete