13 February 2006

saat masih bocah, tak jarang saya shalat bersama ibu atau enin (nenek dari pihak ibu). biasanya saya sering diminta untuk tidak langsung beranjak selepas shalat, tetapi duduk disamping mereka yang membacakan do'a sambil mengusap-usap kepala saya..
damai serta tentram, demikian perasaan saya saat itu.
ritual tadi pun menjadi kebiasaan, dengan masih ber-mukena biasanya saya berbaring disamping ibu atau enin. mendengarkan kedua perempuan yang sangat saya sayangi itu melantunkan ayat-ayat suci yang menenangkan hati. setelah dido'akan saya pun merasa menjadi anak yang lebih baik, lebih pintar dan lebih shalehah... ^_^;

kini, kebiasaan itu berlanjut bersama suami tercinta. setelah shalat berjamaah berdua beliau memimpin do'a kemudian mendo'akan sambil mengusap-usap kepala saya yang berbaring di pangkuannya.
rasanya,  bahagia tiada dua...
sangat sejuk, damai dan menghangatkan hati...
ditengah suaranya yang lembut mengalirkan butiran-butiran do'a, saya merasa semakin dalam mencintai beliau.. sambil meresapi, saya merasa semakin mensyukuri nikmat dan karunia yang dilimpahkan kepada kami
ternyata, rasa cinta itu terasa jauh lebih indah dalam jalanNya
alhamdulillah..





lalu, setelah limpahan rahmatMu ini, apa pantas kami masih mengeluh?



"Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan..?"

1 comment: