26 January 2006

setelah hujan suatu siang

perempuan berambut pendek di sebelahku menghela nafas untuk kesekian kali. tak henti ia melihat jam di ponsel dan yang tergantung di dinding, seperti tak yakin keduanya mencantumkan waktu yang sama.

"hfff... "
tak kuduga, helaan nafas kali ini diikuti lirikan dan tolehan kepala ke arahku. membuat keasyikan memangsa dua bungkus roti dan satu kotak teh manisku terhenti....

"kayak yang gak tau kerjaan wartawan aja ya, udah dua jam aku nunggu... mana sih orangnya, panitianya juga nggak nongol-nongol...", katanya dengan nada tinggi.

"hemmmh...."
aku bersuara sambil berusaha menggerakkan beberapa otot wajah sebagai isyarat sebuah senyum demi menanggapi keluhannya.

sebenernya sih, dalam hati pengen ketawa juga mengamati kegelisahannya.
oops, bukan menertawakan penderitaan dia sebenarnya. tapi lebih karena perbedaan kami berdua yang menyolok.. yang mengundang hati untuk tertawa.
saat itu aku begitu tenang dan serius menikmati pengganjal perut di dalam kotak... meresapi rasa keju panggang plus garlic yang rasanya cukup lumayan, sambil berpikir minuman mana dulu yang akan kuteguk, teh manis atau air mineral..

hmmmm, life is too beautiful to waste,

No comments:

Post a Comment