13 October 2005

dua tahun lalu

:: Plaza Mesjid UNPAD
:: Jl Dipati Ukur

Angin menerbangkan beberapa lembar kertas putih, bekas ketikan skripsi sisa kolokium lalu.
Dengan cepat ku tahan sisanya, saat kau memungut yang lain.
Dibaliknya, ada tulisanku.
Hitam pudar, hasil cetakan epson lx-300.
Kita sepekat menyebutnya puisi,
dan kamu memaksa membawa semua lembaran itu pulang ke kosan
"mau di analisa," katamu dengan bulat mata tak lepas dari huruf-huruf sarat makna hingga tanpa makna.
"jangan, nanti kuberi yang lebih bagus. Tanpa coretan dan sudah direvisi," aku menolak.
"yang ini saja," kau memaksa. Tak mau mengembalikan dua belas lembar kertas yang kau pegang erat



:: Lobby Perpustakaan Daerah Jawa Barat
:: Jl Soekarno-Hatta

"ini,...tulisanku" sebutmu seraya menyerahkan jurnal, berwarna coklat.
"ada puisi, tulisan, curhatan... jangan diketawain ya"
"kalau mau, tambahkan tulisanmu juga.."
"dan ini mangga gedong gincu, buat ibu" ujarmu sambil tersipu



:: Gazebo Balaikota
:: Jl Wastukencana

"ini untukmu, kutulis semalam,"
kau mengatakannya sambil menyerahkan kartu berwarna merah.
tertulis judul : Langit Oktober



:: Teras depan Tobucil
:: Jl Kyai Gede Utama

"Int, ini tentang itu ya..?"
"hmmm... iya, sudah jelas kan.. trus, tau nggak siapa yang kumakud anak langit?"
"si sembilan dua?" tebakmu sambil tersenyum lucu



:: Kantin Mesjid Ukhuwah
:: Jl Aceh

" yang kemarin bisa di save?"
"bisa, nih sudah ku cetak.. tapi hanya sebagian"
"aku juga cuma sebagian, samain yuk.."




/ hari ini, sudah dua tahun dari saat itu

No comments:

Post a Comment