17 January 2005

dokumentasi

tulisan-tulisan gue selama di ekonomi
(setelah di edit redaktur tentunyaa..)

Makro: Pembahasan Sistranas Selesai Januari,
Lebih terbuka terhadap Investasi Swasta

JAKARTA (Media): Dokumen Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) akan disempurnakan menjadi lebih terbuka terhadap investasi swasta asing dan perubahan sistem pemerintahan. Dokumen yang dibahas sejak Juli 2002 itu diharapkan selesai bulan ini dan diharapkan dalam bentuk undang-undang.

"Bila kita pasif terhadap arus globalisasi berarti modal asing akan memasuki negara kita, dan kita akan menjadi pasar bagi mereka.

Sedangkan bila kita mengartikannya sebagai kesempatan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, maka globalisasi bisa menjadi peluang untuk menyejahterakan masyarakat," kata Menteri Perhubungan Hatta Rajasa dalam Lokakarya Sistranas di Jakarta, kemarin.

Lebih jauh Hatta mengungkapkan, ditetapkannya undang-undang yang berkaitan dengan Pemerintah Daerah dan Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah menyebabkan perubahan paradigma sistem pemerintahan. Sedangkan tuntutan arus globalisasi dicirikan dengan munculnya liberalisasi perdagangan.

Dokumen Sistranas, menurut Hatta, diposisikan sebagai tatanan makro yang menjadi acuan dalam menyusun rencana pembangunan transportasi jangka panjang, menengah dan tahunan. Baik pada tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten dan kota. Dokumen tersebut juga akan dijadikan pertimbangan dalam penyusunan rencana teknis subsektor transportasi seperti pelabuhan, bandar udara, pelabuhan sungai, danau, dan penyeberangan, serta rencana induk terminal angkutan.

"Jika pembahasan Sistranas bisa diselesaikan bulan ini, target berikutnya membawa hasil pembahasan tersebut menjadi perintah presiden dan selanjutnya segera dibahas DPR untuk ditetapkan menjadi undang-undang," jelas Hatta.

Secara teknis penjabaran Sistranas tersebut diwujudkan dalam bentuk beberapa skenario pengembangan jaringan transportasi. Di antaranya jaringan rel kereta api, penyeberangan lintas provinsi dan nasional, pelabuhan nasional dan internasional serta bandar udara untuk tahun 2005-2015.

Sasaran awal program pada 2005-2009 untuk skenario pengembangan jaringan transportasi kereta api adalah pengembangan kereta api di pulau Sumatra. Pengembangan rel yang telah dilakukan saat ini adalah jalur Besitang-Rantau-Prapat, jalur Pariaman-Padang-Muaro, serta jalur Tarahan-Baturaja-Kertapati-Lubuk linggau. Arah jangka panjang untuk pulau Sumatra adalah pengembangan moda kereta api dan Ferry jarak jauh.

Arah pengembangan daerah lain seperti Jawa dan Kawasan Timur Indonesia ditentukan berdasarkan tingginya permintaan (demand). Misalnya untuk Pulau Jawa, pengembangan dititikberatkan pada mempertahankan dan meningkatkan kondisi sarana dan prasarana moda transportasi darat yang ada. Sedangkan untuk kawasan timur Indonesia, titik berat pengembangannya mempertahankan serta meningkatkan kondisi sarana dan prasarana moda jalan raya, angkutan perintis, dan feri.

Kepada Media, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Iskandar Abubakar mengakui, sumber dana yang ada saat ini tidak mencukupi kebutuhan. Disebutkannya, dana untuk mengembalikan kondisi rel kereta api yang ada saat ini ke posisi memadai saja mencapai Rp11 triliun.

Kenaikan anggaran transportasi per tahun sebesar 10% dinilai tidak mencukupi. Karena itu Iskandar berharap ada sumber pendanaan baru antara lain dari swasta.

Edisi: 11 Januari 2005
Penulis: [(*/E-6)]
Halaman: 07-05
Rubrik: Ekonomi dan Bisnis

kode gue masih bintang-bintang dilangit bo...

No comments:

Post a Comment